Dampak Fintech Terhadap Ekonomi Indonesia

Dengan adanya peningkatan industri fintech Indonesia P2P yang cukup pesat dalam beberapa tahun terakhir, Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) bekerjasama dengan Asosiasi Fintech Indonesia melakukan penelitian yang berusaha mengungkap dampak industri fintech P2P untuk perekonomian Indonesia.

Dampak Fintech Terhadap Ekonomi Indonesia

Perlu Anda ketahui, bahwa fintech sudah mampu menyumbangkan kontribusi yang nyata untuk meningkatkan perekonomian Indonesia. Nah, berikut ini ada beberapa dampak fintech terhadap ekonomi Indonesia.

1.      Meningkatkan Produk Domestik Bruto Indonesia

Dalam jangka waktu perkembangan dua tahun, industri fintech P2P mampu menyumbang kenaikan Produk Domestik Bruto Indonesia sebesar Rp 25,97 triliun atau sekitar 0,198 persen dari PDB Indonesia.

PDB ini merupakan indikasi makro ekonomi yang penting untuk menunjukkan jumlah nilai tambah atas barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi di wilayah suatu negara dalam satu waktu tertentu.

Peningkatan ini disebabkan oleh adanya stimulus dari investasi fintech P2P kepada sektor jasa perbankan, jasa keuangan, jasa dana pensiun, hingga sektor informasi dan komunikasi.

2.      Meningkatkan Konsumsi Rumah Tangga

Pengembangan fintech Indonesia P2P efektif dalam meningkatkan konsumsi rumah tangga hingga bertambah sebesar Rp 8,94 triliun. Penambahan konsumsi ini terutama pada sektor pengadaan listrik, kemudian pada sektor perdagangan dan jasa keuangan lainnya.

Hal ini tentu saja dikarenakan penggunaan laptop, handphone dan konektivitas internet yang diperlukan untuk melakukan transaksi fintech P2P sangat bergantung apda aliran listrik yang tersedia. Untuk konsumsi rumah tangga sendiri menjadi sekitar 56 persen dari komponen keseluruhan PDB Indonesia.

3.      Penyerapan Tenaga Kerja

Menurut penelitian, fintech P2P berhasil melakukan penyerapan tenaga kerja sebanyak 215.433 orang, baik secara langsung maupun tidak langsung. Industri fintech pun berhasil menyumbang pendapatan kerja nasional sebesar Rp 4,56 triliun.

Penyerapan tenaga kerja ini tidak hanya terdapat di industri fintech P2P saja. Namun, penyerapan tenaga kerja ini juga terjadi di sektor yang diuntungkan dari adanya fintech P2P ini.

4.      Pemerataan Akses Pembiaayaan untuk UMKM

Fintech P2P juga berdampak dalam meningkatkan penyebaran akses pembiayaan fintech untuk UMKM hingga ke wilayah luar Jawa, yakni bisa naik hingga 107 persen. Hal ini juga berdampak positif untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia keseluruhan.

Sudahkan Anda bersiap untuk turut berkontribusi dalam peningkatan perekonomian Indonesia melalui pembiayaan untuk UKM? Hal ini bisa Anda lakukan dengan semakin berkembangnya fintech Indonesia.